Konten pun Butuh Audit Berkala

[IMG:logo-sps.png]

Saban tahun Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat menggelar workshop manajemen pers, yang diperuntukkan bagi penguatan manajerial perusahaan pers anggota SPS di seluruh Indonesia. Tahun ini, SPS Pusat menetapkan "Audit Konten dan Integrasi Pemasaran", sebagai tema sentral workshop dimaksud.

Dimulai di Batam, 29 Maret 2012 untuk anggota SPS di kawasan Sumatera bagian tengah dan utara, road-show workshop diteruskan ke Balikpapan (2/5) bagi penerbit pers wilayah Kalimantan minus Kalimantan Barat. Selanjutnya di Surabaya (21/5) untuk anggota SPS se-Jawa dan Bali-Nusra, Makassar (21/6) untuk anggota SPS se-Indonesia Timur, dan direncanakan di Jakarta usai Lebaran bagi penerbit anggota SPS di DKI dan Sumatera bagian selatan.

Dua pengurus SPS Pusat Ahmad Djauhar (Sekretaris Jenderal) dan Toriq Hadad (Ketua Bidang Pendidikan), secara bergantian menyampaikan topik seputar pentingnya melakukan audit konten secara berkelanjutan dalam sesi mereka pada workshop itu. "Audit konten akan menjadi alat penting mengecek kebutuhan pembaca pada konten yang kita hasilkan," ujar keduanya di hadapan para peserta workshop. Dua pembicara lain yang selalu hadir pada workshop ini adalah Herman Susanto dan tim dari Action Coach serta Ricardo Indra dan tim dari Telkomsel.

Herman dan tim menyampaikan materi tentang motivasi untuk membangun tim (sales dan editorial) yang kuat di setiap perusahaan pers. “Tahun ini kita memang sengaja menghadirkan seorang motivator agar teman-teman penerbit pers yang mengikuti workshop mendapatkan pengalaman berbeda, tidak cuma seputar masalah industri saja,” ujar Asmono Wikan, Direktur Eksekutif SPS Pusat. Sementara Ricardo Indra dan tim memaparkan tentang pengalaman Telkomsel dalam mengelola pemasaran integrasi mereka di era digital.

Hingga putaran keempat di Makassar, workshop manajemen pers telah menghadirkan tak kurang dari 100 peserta atau ekuivalen dengan 50 penerbit anggota SPS dari empat kawasan. Dalam perspektif SPS, program yang telah menjadi kalender rutin tahunan ini, sebagai bentuk penciptaan nilai tambah atau manfaat bagi anggota SPS di seluruh Indonesia. Apalagi tiap peserta tidak dipungut biaya untuk mengikuti workshop tersebut. ***

Konten pun Butuh Audit Berkala

 

Saban tahun Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat menggelar workshop manajemen pers, yang diperuntukkan bagi penguatan manajerial perusahaan pers anggota SPS di seluruh Indonesia. Tahun ini, SPS Pusat menetapkan "Audit Konten dan Integrasi Pemasaran", sebagai tema sentral workshop dimaksud.


Dimulai di Batam, 29 Maret 2012 untuk anggota SPS di kawasan Sumatera bagian tengah dan utara, road-show workshop diteruskan ke Balikpapan (2/5) bagi penerbit pers wilayah Kalimantan minus Kalimantan Barat. Selanjutnya di Surabaya (21/5) untuk anggota SPS se-Jawa dan Bali-Nusra, Makassar (21/6) untuk anggota SPS se-Indonesia Timur, dan direncanakan di Jakarta usai Lebaran bagi penerbit anggota SPS di DKI dan Sumatera bagian selatan.


Dua pengurus SPS Pusat Ahmad Djauhar (Sekretaris Jenderal) dan Toriq Hadad (Ketua Bidang Pendidikan), secara bergantian menyampaikan topik seputar pentingnya melakukan audit konten secara berkelanjutan dalam sesi mereka pada workshop itu. "Audit konten akan menjadi alat penting mengecek kebutuhan pembaca pada konten yang kita hasilkan," ujar keduanya di hadapan para peserta workshop. Dua pembicara lain yang selalu hadir pada workshop ini adalah Herman Susanto dan tim dari Action Coach serta Ricardo Indra dan tim dari Telkomsel.

 

Herman dan tim menyampaikan materi tentang motivasi untuk membangun tim (sales dan editorial) yang kuat di setiap perusahaan pers. “Tahun ini kita memang sengaja menghadirkan seorang motivator agar teman-teman penerbit pers yang mengikuti workshop mendapatkan pengalaman berbeda, tidak cuma seputar masalah industri saja,” ujar Asmono Wikan, Direktur Eksekutif SPS Pusat. Sementara Ricardo Indra dan tim memaparkan tentang pengalaman Telkomsel dalam mengelola pemasaran integrasi mereka di era digital.


Hingga putaran keempat di Makassar, workshop manajemen pers telah menghadirkan tak kurang dari 100 peserta atau ekuivalen dengan 50 penerbit anggota SPS dari empat kawasan. Dalam perspektif SPS, program yang telah menjadi kalender rutin tahunan ini, sebagai bentuk penciptaan nilai tambah atau manfaat bagi anggota SPS di seluruh Indonesia. Apalagi tiap peserta tidak dipungut biaya untuk mengikuti workshop tersebut. ***